Friday, April 11, 2008

Berapa lama lagi ?


BUKAN BERAPA LAMA LAGI, YA TUHAN ? *

Dipertengahan tahun seperti sekarang ini, ada saja yang kita rasakan bahwa perjalanan kita seakan sudah sangat berat Jadinya kita mulai mempertanyakan Tuhan secara halus dengan kata – kata BERAPA LAMA LAGI YA TUHAN. Memang berat, tapi seharusnya kita jalani terus hidup ini dan bagaimana sikap yang seharusnya agar kita Bisa terus bertahan ????

Sering kali kita sebagai anak Tuhan, pada saat kondisi lemah karena tekanan dalam menjalani kehidupan, mengeluarkan kata – kata yang nadanya bukan lagi bersyukur melainkan mempertanyakan kedaulatan Tuhan atas hidup kita. Hal ini yang akan kita bahas kali ini.

MATIUS 5 : 41

41. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.(41. and whosoever shall compel thee to go a mile, go with him twain.)

Hampir semua dari kita tahu lagu “walking with Jesus” atau dalam bahasa Indonesia “ Jalan serta Yesus”, dan lagu yang begitu semangat dan penuh komitmen ini dapat dinyanyikan dengan baik, sayangnya sering kali lagu ini tidak dijalankan dengan baik, terutama kalau kita kaitkan dengan ayat di atas, Yesus mengatakan siapapun artinya bukan hanya manusia, tapi kadang Tuhan menginginkan kita juga melangkah bersama dengan Tuhan untuk 1 mil, dan kita harus juga siap berjalan bersama Tuhan sejauh 2 mil. Ini bukan secara hurufiah, karena 2 mil atau 3,2 Km jalan tidaklah jauh, tetapi bayangkan ini adalah hidup kita yang harus melewati banyak tantangan, dan tantangan ini sejauh 3,2 km, cukup panjang rasanya bukan?, tapi yang ada biasanya ketika kita mendekati masa – masa akhir perjalanan, kita pada umumnya mulai mengeluh BERAPA LAMA LAGI TUHAN???? Seperti ayat di bawah ini.

MAZMUR 13 : 2 – 3

2. Berapa lama lagi, Tuhan, Kaulupakan aku terus – menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajahMu terhadap aku? 3. Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?(1. How long wilt thou forget me, O Lord? For ever? How long wilt thou hide thy face from me? 2. How long shall I take counsel in my soul, having sorrow in my heart daily? How long shall mine enemy be exalted over me?)

Gambaran yang disampaikan ayat di atas, sangat jelas, bahkan dalam bahasa Inggrisnya penekanan FOREVER sangat jelas, sehingga apa yang dikatakan pemazmur untuk hal ini sangat tepat diungkapkan bagi kita, yang mungkin sedang lelah dalam berjalan, Pertanyaan – pertanyaan di atas bisa saja ada dalam kehidupan kita dan kita mengatakannya dengan rasa tertekan yang besar, seperti tokoh kita dibawah ini.

KEJADIAN 40 : 13 – 15

13. dalam tiga hari ini Firaun akan meninggikan engkau dan mengembalikan engkau ke dalam pangkatmu yang dahulu dan engkau akan menyampaikan piala ke tangan Firaun seperti dahulu kala, ketika engkau jadi juru minumannya. 14. Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakah hal ihwalku kepada firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini. 15. Sebab aku dicuri, diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sinipun aku tidak pernah melakukan apa – apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam liang tutupan ini.(13. Yet within three days shall Pharaoh lift up thine head, and restore thee unto thy place; and thou shall deliver Pharaoh’s cup into his hand, after the former manner when thou wast his butler. 14. But think on me when it shall be well with thee, and shewd kindness, I pray thee, unto me, and make mention of me unto Pharaoh, and bring me out of this house; For indeed I was stolen away out of the land of the Hebrews; and here also have I done nothing that they should put me into the dungeon)

Yusuf, seorang yang harus terbuang dari keluarga, kemudian dia harus berjuang di rumah Potifar dan akhirnya menenggelamkan dia ke dalam penjara bawah tanah, dan masa penantian yang panjang sedang dia hadapi yaitu 11 tahun, sehingga ketika ada kesempatan membagikan pengertian dari mimpi, Yusuf meminta tolong kepada juruminum (bukan kepada Tuhan yang memberi pengertian) bahkan lebih dari itu, Yusuf MEMOHON dengan sangat, karena dia sudah terdesak dengan situasi yang tidak kuat.



KEJADIAN 40 : 23

23. Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya.(23. Yet did not the chief butler remember Joseph, but forgot him)

Apa jadinya? Ayat di atas mengatakan sang juruminum Firaun melupakan dia. Hal ini bisa saja disebabkan oleh karena juruminum Firaun puas dengan kedudukannya dan melupakan Yusuf, tapi mari kita lihat dari sisi Allah, kita sering memohon kepada manusia dan bukan kepada Allah dan Allah harus mengajak kita untuk berjalan lagi lebih jauh karena kita tidak lagi bergantung kepada Allah dan kita mengalihkan perhatian kita kepada manusia, sehingga tekanan ini lebih akan terasa berat, jika kita selalu bertanya BERAPA LAMA LAGI YA TUHAN???

YESAYA 57 : 20 – 21

20. Tetapi orang – orang fasik adalah seperti laut yang berombak – ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan Lumpur. 21. Tiada damai bagi orang – orang fasik itu.” Firman Allahku.(20. But the wicked are like the troubled sea, when it cannot rest, whose waters cast up mire and dirt.21. There is no peace, saith my God, to the wicked.)

Jika kita, menjadi tidak setia atau semakin meragukan Tuhan sebagai TUHAN, maka kita akan masuk dalam golongan orang yang fasik, dan gambaran yang tepat bagi kita adalah seperti laut yang berombak, bahkan arus air yang juga menggambarkan kehidupan kita hanya membawa sampah(ingat istilah garbage in, garbage out) dan Lumpur yang mengakibatkan kekisruhan demi kekisruhan.

KEJADIAN 41 : 1, 14 – 16

1. Setelah lewat dua tahun lamanya, bermimpilah Firaun, bahwa Ia berdiri di tepi sungai Nil. 14. Kemudian Firaun menyuruh memanggil Yusuf. Segeralah ia dikeluarkan dari tutupan; ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun.15 Berkatalah Firaun kepada Yususf:” Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau; hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya.” 16. Yusuf menyahut Firaun: “Bukan sekali – kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun.” (1. And it came to pass at the end of two full years, that Pharaoh dreamed; and, behold, he stood by the river, 14. Then Pharaoh sent and called Joseph, and they brought him hastily out of the dungeon; and he shaved himself, and changed his raiment, and came in unto Pharaoh. 15. And Pharaoh said unto Joseph, I have dreamed a dream, and there is none that can interpret it; and I have heard say of thee, that thou canst understand a dream to interpret it. 16. And Joseph answered Pharaoh, saying. It is not in me; god shall give Pharaoh an answer of peace)

Syukur kepada Allah, bahwa kita memiliki Tuhan Allah yang sangat mengerti posisi kita, dan setelah melalui 2 tahun penuh penantian ulang buat Yusuf, akhirnya Yusuf bisa mengerti dan paham tentang statusnya bahwa dia hanya alat dari Allah, dan Cuma Allah yang harus ditinggikan. Kerendahan hati yang seperti ini yang akan membuat kita dapat menyelesaikan apapun langkah yang harus kita lewati tanpa harus bertanya dan selalu bertanya BERAPA LAMA LAGI Ya Tuhan??

KISAH 1 : 7

7. jawabNya;” Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasaNya.” (7. And he said unto them, It is not for you to know the times or the seasons, which the Father hath put in his own power.)



Sebenarnya Tuhan Yesus sudah memberikan petunjuk yang jelas kepada kita, sesuai ayat di atas yaitu, kita tidak perlu bingung dan dibingungkan soal kapan dan kapan, melainkan biarkan Allah yang punya hak penuh menentukan waktu kapan kita selesai dan dapat menyelesaikan tugas dengan baik.Sedangkan tugas kita hanyalah menjalani dan melaksanakan bagian yang harus kita kerjakan saja, selebihnya adalah Hak Tuhan menentukan waktunya buat kita.


2 TIMOTIUS 2 : 3 – 4

3. Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. 4. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal – soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.(3. Thou therefore endure hardness, as a good soldier of Jesus Christ. 4. No man that warreth entangleth himself with the affairs of this life: that he may please him who hath chosen him to be a soldier.)

Biarlah sikap yang kita miliki adalah sikap seorang prajurit yang siap memasuki masa penderitaan/pendisiplinan yang tinggi agar kita benar – benar dianggap layak menjadi prajurit yang handal bagi Tuhan. Walaupun ayat di atas mengatakan kita tidak boleh memusingkan masalah penghidupan, namun sesungguhnya maksud dari ayat ini adalah TUHANLAH YANG AKAN MENGATUR PENGHIDUPAN KITA, dan kita hanya melakukan dan memusatkan perhatian kepada bagaimana menjadi trampil sebagai prajurit dan disenangi oleh Tuhan kita Yesus Kristus.

YESAYA 26 : 3 – 4

3. Yang hatinya teguh, Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepadaMulah ia percaya. 4. Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.(3.Thou wilt keep him in perfect peace, whose mind is stayed on thee: because he trusteth in thee. 4. Trust ye in the Lord forever; for in the Lord Jehova is everlasting strength)

Hanya prajurit – prajurit yang teguh hatinya dan yang penuh percaya kepada Komandannya, yang akan sukses dalam melewati semua ini, apalagi buat kita yang mau meneguhkan hati serta percaya penuh kepada ALLAH JEHOVA yang adalah gunung batu yang kokoh buat kita.dan merupakan kekuatan bagi kita.

IBRANI 10 : 35 – 38




35. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. 36. sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. 37 “Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatanganNya. 38. Tetapi orangKu yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.” (35. Cast not away therefore your confidence, which hath great recompence of reward. 36. For ye have need of patience, that, after ye have done the will of God, ye might receive the promise.37. For yet a little while, and he that shall come will come, and will not tarry.38. Now the just shall live by faith; but if any man draw back, my soul shall nave no pleasure in him.)

Yakinlah, bahwa kalau kita sudah mengerjakan dengan benar bagian kita, dan tetap berharap kepada Yesus, maka upah kita pasti digenapi dan ketika kita bertanya BERAPA LAMA LAGI YA TUHAN? Sebenarnya disinilah titik di mana kita harus menekankan lebih lagi kepercayaan kepada Tuhan dan semakin bergantung kepada Allah, karena waktunya kita menuai apa yang kita nantikan sudah di depan mata, tinggal diberikan oleh Allah kepada kita.

* dari arsip saya, namun sudah lupa sumber aslinya

2 comments:

-tmsh- said...

Tulisan & ayat2 yang menguatkan. Did you write it dad? Thanks for sharing.

ronhpea said...

Nope, but I keep it in my file for sermon resources. I forgot who wrote it, but forwarded from an old email.