Saturday, April 26, 2008

CARA MELATIH PS YANG BUTA NOT


Ini saya sarikan dari satu milis yang membahas tentang paduan suara, dan topik yang saya pilih adalah : Bagaimana melatih PS yang fals ? Karena apa ? Tak tahu baca not, malas menyanyi, atau memang nggak ‘musikal”. Masalah yang ada sama dengan yang saya hadapi dgn PS Sela atau PS Sektor lainnya di gereja saya. Nah ada yang menjawab begini :

Pertanyaan yang lebih mendasar sebenarnya adalah apa yang membuat seseorang
mampu membidik nada dengan tepat sedangkan orang lain begitu sulitnya
melakukannya? Apa yang melatarbelakangi ketepatan membidik nada?

Menurut saya jawabannya BAKAT.
Tambahannya LATIHAN yang banyak.

Tapi, pembahasan tentang bakat ini tidak berlaku di gereja, dimana biasanya
tercipta paduan2 suara (PS) dadakan dan untung-untungan yang cuma punya modal
nekad. PS2 ini biasanya terbentuk karena "harus", karna 1 "lingkungan"
(pecahannya "wilayah", dalam gereja Katolik) harus punya 1 PS. Kalau di GPIB namanya paduan suara sektor. Kalau di HKBP sering disebut wijk. Inilah yang disebut PS suka-suka itu.

Dalam situasi ini, ada orang yang mau nyanyi dan tekun berlatih pun sudah sangat
disyukuri, baik yang bisa nyanyi maupun tidak. Ada 10 orang yang datang saat
latihan sudah merupakan hal yang luar biasa, dan pastinya, 80% anggota tidak
pernah bernyanyi sebelumnya. Dan dalam situasi ini juga, yang kebagian tugas
melatih adalah satu orang yang paling bisa nyanyi di "lingkungan" bersangkutan,
yang belum tentu bisa melatih maupun mengayunkan tangan (jadi dirigen susah loh,
hehe).

Nah, itu saya tuh, hehe stres abis waktu awal2 jadi pelatih dan dirigen, sampe
akhirnya sekarang udah lumayan bisa menikmati.

Dalam kelompok PS spt ini, yang bisa saya lakukan adalah, mencoba menularkan
kesukaan bernyanyi saya pada mereka, bahwa menyanyi itu menyenangkan, lagu yang
biasa udah kita hafal tu sebenernya indah kalo kita nyanyi pake hati, dan
sedikit2 nyelipin teknik dasar.saya juga nggak bosen2 untuk ngasih contoh suara, dan kalo perlu nyanyiin lagunya supaya mereka juga bisa belajar lewat hearing dan hafalin bentuk lagu.

Untuk sekarang sih, kelompok PS yang saya pimpin ini masih dalam perjalanan
panjang menuju "vokal bulat" dan "nada pitch", hehe tapi kita terus maju, berasa
kemajuannya walau sedikit2. Tapi setiap kita bertugas mengiringi misa, dan
setiap latihan, saya udah cukup terhibur jika saya melihat mereka bisa bernyanyi
dengan senang.

Nah. di PS Sela juga begitu, untungnya kita menyanyi hampir selalu dengan musical track sehingga bisa ‘terjaga’ nggak lari nootnya, meski partiturnya sering nggak dipatuhi. Jadi memang harus mulai dengan do re mi lagi. Caranya mungkin harus seperti di Sound of Music itu, belajar dengan nyanyi Do Re Mi. Tapi jangan yang bahasa Inggeris.

Ini Do Re Mi versi Bina Vokalia:

Do, dari kata Sado
Re, hari telah sore
Mi, biasa, dengan baso
Fa, dengar swara tifa,
So, hari telah sore,
La, alunan biola,
Ti, dari titi nada,
bawa kita kembali
ke do-o-o-o


Ini Do-Re-Mi versi Homer Simpson:

Dough, the stuff, that buys the beer (dough = bisa berarti duit)
Ray, the guy who sells the beer
Me, the guy, who drinks the beer
Far, the distance to my beer,
So, I drive to get my beer,
La, lalalalalala...
Tea, no thanks I'm drinking beer,
That will bring me back to -
D'oh!

1 comment:

-tmsh- said...

Hahahahaha, loved the Homer Simpson version :-D