.
.
Tuhan membukakan mata hatiku bahwa bagiNya tidak ada hal yang mustahil. Dia mengijinkan terjadinya penyakit dan kelemahan sebagai bagian dari hukum alam. Tetapi Tuhan juga menjanjikan keselamatan dan kelepasan bagi anak2 Nya yang selalu setia pada jalanNya. Beberapa waktu yang lalu saya 'diganggu' dengan rasa sakit pinggang 'low back pain', dan ditambah dengan chest discomfort. Pertama-tama tentang LBP ini.
1. Diet.
Saya mengaku bahwa telah terjadi pelanggaran berat dari program yang mustinya kupatuhi, yakni rendah kalori, banyak serat, mayoritas sayur dan buah, jauhi karbohidrat sederhana. Nah, selama ini banyak pesta2 dgn B2 bergelimpangan, jajan martabak, intip, keripik dll. Gimana berat nggak nambah. Setahun lalu waktu checkup di RS Fatmawati, BB saya 71,5 yang katanya mustinya BB ideal 62,5. Ngaco, masak kelebihan 9 kg? Sedangkan udah dgn hermit's meal pernah saya 69 kg, rasanya udah bangga sekali. Jadi perlu buat regimen baru. Untuk tahap pertama sekarang ini saya membulatkan tekad untuk kembali mencapai 69 kg sebelum HUT yad ini. Tahap kedua diterusin sampai 67 kg. Dan bila kuat, diterusin tahap terakhir hingga 65 kg. And stay there for the rest of my life.
2. Olahraga.
Secara konvensional, memang saya sudah lama, mungkin 6 bulan terakhir ini tidak setia lagi. Mesin tread-mill sudah jarang kupakai. Padahal kuakui pada Sibuea, saya menempuh 2,5 km tiap hari, yg dia minta ditambah jadi 3,5 kg. Juga kondisi mesinnya mulai reot kali yah (orang Sunda bilang 'parabot kolot'). Tapi memang harus dimulai lagi, meski kuakui dulu itu ada juga pengaruh keberadaan saudara di kamar belakang yg membuatku rasa kurang bebas anytime tread mill dengan iringan musik. Sampai pernah mesin itu saya pindahin ke library, meski ternyata nggak efektif juga. Hal yg mungkin juga berpengaruh adalah adanya Chi machine, yang lebih ringan dan nyaman penggunaannya karena bersifat pasif, dan menurut produsennya tiap 5 menit, sudah identik dgn dampak oksigenisasi jaringan yg ditimbulkan dengan berjalan 1,5 km. Nah, rata-rata saya sehari 20-30 menit makenya, jadi apa udah serasa jalan 6-9 km? Ah, masak! Juga akhir2 ini saya makin sering EECP lagi.
3. Lifestyle.
Sebetulnya cara hidup saya sekarang sudah lebih kondusif. Gaya hidup jet lane sudah liwat, pergi2 udah jarang sesudah pengsiun Depkes. Ke kantor yg sekarang tidak terlalu demanding and pressing, sehingga ada waktu untuk ngerjain kesenangan pribadi. Bikin buku, bikin lagu, kliping dsb adalah kegiatan yang mengisi hari-hari saya. Ke urusan adat juga selalu diusahakan ada waktu. Memang nanti saya akan banyak ngurusin MRA, an exciting prospect in its own. Hopefully next year we'll be fully operating. God, you are so kind to give me this job. Make me be useful to my country and your Kingdom in the next 5-10 years. Mampukan tubuh dan jiwa saya melaksanakan itu semua. Amen.
4. Attitude !
That's why I choose this motto :
Don't hate, don't worry, live simple, give more and expect less.
It's hard, but at least, it gives me control and guidelines everytime.
(from my own journal High Hope, 2005)
No comments:
Post a Comment